ETIKA JURNALISME ISLAM GLOBAL DALAM VOA-ISLAM.COM
Artikel ini diambil dari jurnal Towards a global journalism ethics
model: an Islamic perspective karangan Basyouni Ibrahim Hamada. Kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos”
yang berarti karakter, semangat, dan sikap sekelompok atau budaya. Etika
juga dapat diartikan sebagai salah satu sistem prinsip-prinsip moral yang mana
perilaku manusia dapat dinilai baik atau buruk dan benar atau salahnya. Etika adalah sumber dari pesan Islam,
sebagaimana Nabi Muhammad (saw) mengatakan, “Aku diutus untuk menyelesaikan moral dan mereka yang memiliki
iman yang sempurna adalah mereka yang memiliki karakter moral yang lebih baik“
(Zaroug 2010, 45-62). Etika mengatur bagaimana seharusnya seseorang berprilaku
dalam dunia jurnalisme itu sendiri. Melihat dari pandangan global tentang
keterkaitannya dengan penyampaian berita dalam jalur jurnalisme sehingga dapat
memilih mana yang benar dan salah.
Etika normatif berkaitan dengan penerapan
standar atau norma-norma untuk perbuatan. Etika jurnalisme dipengaruhi oleh
empat teori normatif, yaitu: teori liberal, teori objektivitas dan sosial,
teori interpretif dan aktivis, etika masyarakat dan perawatan (Ward, 2012). Hal
tersebut umumnya terhubung dengan teori-teori umum tentang bagaimana seseorang
dalam menjalani hidupnya. Dalam etika normatif, untuk perilaku apapun, terdapat
tiga hal yang mungkin dianggap secara moral berpengaruh. Pertama, terdapat agen
(seseorang yang berprilaku), kedua, ada perilaku itu sendiri, dan terakhir, ada
dampak dari prilaku (Zaroug, 1999). Hal ini berhubungan dengan bagaiamana
tindakan manusia dinilai benar atau salah dalam diri seseorang atau berdasarkan
dampaknya. Yaitu dalam penyampaian informasi atau berita harus menyesuaikan
dengan fakta hingga membuat orang percaya akan nilai-nilai yang terkandung
dalam berita tersebut. Penyampaian informasi yang dapat diukur melalui benar
dan salah berhubungan dengan pengaruh yang timbul terhadap khalayak umum.
Setelah menelaah berbagai opini atau berita
yang terdapat dari website jurnalisme voa-islam.com ada beberapa pemahaman yang
saya dapatkan. Etika jurnalisme yang terdapat dalam website tersebut beberapa
tidak sesuai dengan etika dalam jurnalisme Islam. Ajaran Islam berisi larangan
yang begitu ketat terhadap gosip, fitnah, dan bentuk lain dari pencemaran nama
baik, yang seluruhnya dapat dipandang terutama bagi seorang jurnalis (Anam,
2009). Salah satu contoh yaitu mengenai berita yang berjudul “Politisasi Kebiadaban
Myanmar atas Rohingya akan Sebabkan Konflik Lokal di Indonesia” (5 September
2017). Berita tersebut membahas tentang organisasi masyarakat kepemudaan yang
menghimbau solidaritas masyarakat Indonesia agar tidak dipolitiasi oleh
kelompok tertentu. Berita ini menggunakan kata “kebiadaban” yang kurang etis,
dan kata tersebut ditujukan untuk Myanmar. Dilihat dari fakta, berita tersebut
belum terverifikasi, karena berita tersebut tidak mengandung pernyataan dari
pihak lainnya yang bersangkutan. Dan berita ini memiliki nilai kepentingan
seputar kasus rohingnya. Namun dibalik hal tersebut masih banyak berita nyata
sesuai isi maupun kebenaran dalam beretika. Tentu kita tidak dapat memandang
sesuatu dengan hanya sebelah mata hingga keliru. Mengetahui fakta kebenaran untuk menciptakan keseimbangan antara apa
yang global dan lokal sejauh itu pengamanan baik solidaritas universal dan
perbedaan budaya (Hamada, 2016).
Pada
hakikatnya dunia jurnalisme Islam tidak terlepas dari prinsip-prinsipnya yaitu;
menghormati pluralisme dan keragaman budaya,
kebebasan berekspresi, keadilan dan moderasi. Pada intinya apapun yang
disampaikan baik itu mencakup lokal maupun global harus berkesinambungan dengan
apa yang benar-benar terjadi dalam kenyataannya. Maka
sebaiknya dalam menyebarkan informasi atau berita merujuk norma etika yang ada
dan memberikan kebenaran tentang isi secara real. Etika
jurnalisme sendiri mencakup hal-hal yang menjalur pada nilai baik atau
benar. Dalam website jurnalisme online
voa-islam.com memiliki banyak unsur yang harus kita telaah lebih lanjut agar
informasi yang kita dapatkan sesuai dengan harapan dan memiliki nilai kebenaran
yang seharusnya terkandung dalam informasi tersebut. Maka bagaimana kita
sebagai seorang konsumen menyaring kembali infomasi yang ada di voa-islam.com
hingga menjadi pembaca atau penulis yang objektif.
Komentar
Posting Komentar